Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 21 Agustus 2011

Juara 2, Kompetisi Matematika Gara-Gara Modul Bimbel Senyum

Eneng(sebutan dari Ibu nya kelas 1 SMP di Jakarta Barat) merupakan murid yang biasa saja di sekolahnya. Tetapi Eneng sangat menyukai matematika. Eneng tidak bimbel, tetapi dia semangat untuk mengerjakan matematika.
Orang tua Eneng merupakan salah satu dosen di Unindra. Dan tanpa sengaja orang tua nya melihat modul bimbel senyum yang kami titipkan di Widi. Tertarik dengan isinya dan beliau membeli dan mengasihnya ke Eneng.
Menurut penuturan Orang tua Eneng, pertama Eneng membaca itu tidak mengerti apa maksud dari kata-katanya. Akhirnya dia coba terus dan berlatih sendiri. Menurut Ibunya, akhirnya dia dapat mengerti apa yang dimaksud modul yang saya buat tersebut.
Disekolah Eneng jadi meningkat Matematika nya. Di tanya oleh Gurunya : "Eneng, kamu les dimana." "Ga les dimana-mana pak", jawab Eneng. "terus kenapa kamu bisa cepat mengerjakan dengan soal begini". tanya gurunya lagi. Eneng menjawab : "saya belajar dari modul Pak." "Modul apaan?" tanya Gurunya. "Ga ah pak, itu rahasia saya Bapak ga boleh tahu". (aduh itu padahal kesempatan agar bimbel senyum terkenal. heheheheh). Akhirnya karena gurunya penasaran, dipanggillah orang tua Eneng ke sekolah. Gurunya bertanya seperti apa yang ditanyakan kepada Eneng. Orang tua Eneng hanya tersenyum mendengar cerita gurunya. tetapi sebelum bertemu oleh gurunya, Eneng berpesan agar jangan kasih tahu modulnya. Eneng ga mau teman-teman tahu modul yang dia pakai.
Akhirnya, Eneng di suruh ikut kompetisi Matematika tingkat SMP di Jakarta Barat. Eneng belajar dari modul bimbel senyum sebelum kompetisi matematika. Akhirnya dia Juara ke-2 kompetisi tersebut. Orang tuanya senang dengan prestasi Eneng.
Sekarang Eneng kelas 2, dan Ibunya membeli modul lagi kelas 2 dan 3 SMP disuruh Eneng. Terima kasih atas kepercayaannya menggunakan modul kami Ibu Yahya(istri Pak Harun, salah satu dosen di Unindra).
Semua cerita di atas merupakan cerita dari Ibu Yahya.

0 comments: